LAPORAN PRAKTIKUM
Hukum
Lambert-Beer terhadap ketebalan sampel dengan menggunakan sensor cahaya photo
diode.
1Erwin Hartaman Gea (192016008)
BAB
I
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Dalam percobaan sebelumnya kita telah membuat sensor
cahaya dari rangkaian photo diode dan memakai aplikasi Arduino.Di percobaan
kali ini kita masih berhubungan dengan set-up sensor cahaya beserta aplikasinya
sebagai sumber cahaya dalam menentukan, menganalisis serta menyelidiki hukum Lambert-Beer.
Pada percobaan ini kita akan menyelidiki konsep hukum Lambert-Beer terhadap
tebal sampel yang digunakan dalam percobaan dan kosentrasi cairan yang yang
mengenai sensor cahaya, hasil dari percobaan akan terbaca dilayar monitor pada Personal
Computer. Dalam menganalisisi dan menyelidiki hukum Lambert-Beer kita
membandingkan nilai intensitas awal dan akhir dari cahaya yang masuk terhadap
beberapa sampel (kuvet).
Percobaan ini menggunakan cahaya tampak dari flash handhpone,
cahaya tampak telah kita kenal mempunyai
banyak warna cahaya dari biru-merah, warna cahaya berhubungan dengan erat
dengan Panjang gelombang. Percobaan ini akan dilanjutakan pada pratikum
selanjutnya dengan memakai spektroskopi.
- Praktikan dapat menyusun set-up praktikum.
- Praktikan dapat menganalisis intesitas cahaya yang melewati sampel melalui software Arduino.
- Praktiakn dapat membandingkan nilai intensitas yang melewati sampel terhadap tebal sampel serta nilai konsentrasinya.
- Praktikan dapat menganalisis kurva hasil praktikum
RUMUSAN
MASALAH
- Mahasiswa (pratikan) dapat menyusun set-up percobaaan dalam pratikum hukum Lambert-Beer.
- Mahasiswa (pratikan) dapat menganalisa nilai intensitas awal terhadap intensitas akhir yang melewati sampel melalui keterbacaan di aplikasi Arduino.
- Mahasiswa (pratikan) dapat membandingkan nilai absorbansi energi cahaya (intensitas) terhadap berbagai macam ketebalan sampel dan konsentrasi cairan.
- Mahasiswa (pratikan) dapat menganalisis bentuk kurva dan membandingkan dengan teori hukum Lambert-Beer.
BAB
II
DASAR
TEORI
Intensitas
awal cahaya dari sumber yang masuk ke dalam suatu sampel akan di absorban
/diserap oleh bahan yang mempunyai ketebalan dan kosentrasi cairan tertentu
kemudian akan ditransmisikan/diteruskan dengan nilai intensitas tertentu. Hasil
transimisi tersebut akan menurun secara exponesial akibat dari sampel dan nilai
konsentrasi cairanya. Nilai konsentrasi cairan berhubungan erat dengan
kepekatan cairan yang mempunyai korelasi terhadap Panjang gelombang tertentu setebal
sampel.
Dari
gambaran diatas dapat dijelaskan dengan menggunakan hukum lambert-beer pada
tahun 1760 yang menyatakan bahwa apabila energi cahaya (intensitas) diabsorbsi
oleh larutan maka kekuatan energi (intensitas) yang akan ditransmisikan kembali
akan menurun secara geometric atau secara eksponensial dengan jarak atau
Panjang yang ditempuh oleh gelombang tersebut.
HUKUM
LAMBERT-BEER
Hukum lambert-beer
menyatakan bahwa besar serapan/absorban proposional dengan besarnya
konsentrasi, nilai absorban dinyatakan dengan A sedangkan besar kosentrasi c.
Maka secara matematis hukum lambert-beer dinyatakan dengan persamaan.
Dari
persamaan diatas dapat diidentifikasi bahwa serapan atau absorban (A) tidak
memilki satuan dan umumnya dinyatakan dengan unit absorbansi. Absorptivitas
Molar pada persamaan diatas adalah merupakan identifiakasi karakteristik suatu
zat dengan menginformasikan jumlah/banyak cahaya yang diserap oleh molekul zat
tersebut baik elemen dari sampel maupun kosentrasi cairannya pada Panjang
gelombang tertentu, semakin besar nilai absorptivitas suatu zat maka semakin
besar cahaya yang diserap oleh sampel tertentu sehingga nilai energi
(intensitas) cahaya yang ditransmisikan akan menurun secara eksponensial.
Deskripsi tentang hukum Lambert-Beert dapat ditunjukkan pada gambar 1.
ALAT
DAN BAHAN
- Sumber cahaya tampak (flash handphone)
- Set-up plat
- Sensor cahaya
- Computer yang terinstal software Arduino
- Puvet (1 mm, 2 mm, 3 mm, 4 mm)
- Pewarna (merah, biru dan kuning)
CARA
KERJA
- Susunlah set-up percobaan dengan meletakkan sensor cahaya yang terhubung dengan Personal Computer di belakang sampel dan sumber cahaya di depan sampel (sumber cahaya-sampel-sensor cahaya).
- Lakukan pengambilan data dengan mengambil data intensitas awal tanpa menggunakan sampel, hasilnya akan muncul dilayar monitor yang dengan memakai tool serial monitor dan serial plotter.
- Lakukan pengambilan data untuk sampel 1 mm, 2 mm, 3mm, 4 mm, serta hasilnya dapat ditunjukkan dilayar monitor melalui tools serial monitor dan serial plotter.
- Lakukan perbandingan hasil intensitas awal dengan akhir sesuai dengan konsep hukum Lambert-Beert serta buat grafik logaritma perbandingan intensitas awal dan akhir terhadap ketebalan sampel (puvet), lakukan Analisa grafik apakah sesuai dengan hukum Lambert-beert.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bagian pembahasan berikut hasil data yang terekam dari intesitas terhadap tegangan, perolehan data hasil praktikum dari variasi puvet yang 1mm, 2mm, 3mm, 4mm. Selain hal tersebut intensitas awal sangat mempengaruhi sebagai bahan perbandingan hasil data ketika menggunakan variasi data.
Intensitas
awal
Sehingga saat
dirata-ratakan diperoleh hasil intensitas awal sebesar 671,22
Intesitas pada sampel 1
mm
Sehingga saat
dirata-ratakan diperoleh hasil Intensitas pada sampel 1 mm sebesar 514,12
Intensitas pada sampel 2mm
Sehingga saat
dirata-ratakan diperoleh hasil intensitas pada sampel 2mm yaitu sebesar 490,30
Intensitas pada sampel 3 mm
Sehingga saat
dirata-ratakan diperoleh hasil intensitas pada sampel 3mm yaitu sebesar 486,45
Intensitas pada sampel 4mm
Sehingga saat dirata-ratakan
diperoleh hasil intensitas pada sampel 4mm yaitu sebesar 472,2
Table 6 menunjukkan hasil rata-rata
intensitas
Table 7, menujukkan nilai
perbandingan intensitas permasing-masing sampel terhadap intensitas awal.
Table 8, menunjukkan hasil absorbansi
terhadap ketebalan grafik
Sehingga table 8 dapat kita conversi
terhadap bentuk kurva pada grafik 1 seperti yang ditunjukkan dibawah ini
Pada grafik 1 menujukkan kenaikan
nilai absorbansi terhadap ketebalan sampel secara eksponensial, hal itu
menunjukkan hasil pratikum sesuai dengan
hukum Lambert-Beer.
BAB
IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Sesuai grafik 1. nilai
absorbansi logaritman In / I0 terhadap
nilai ketebalan sampel, maka didapatkan bahwa semakin tebal sampel akan sebanding
dengan tingkat absorbansi suatu bahan tersebut atau secara sederhana nilai
penyerapan bahan terhadap energi cahaya (intensitas) semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar